Sebagai Lurah di Pondok Induk Tambakberas, Umar termasuk santri yang taat dan teguh terhadap amanah Kiai. Baginya mengingkari dawuh Kiai, walau hanya berupa gerundelan dalam hati adalah merupakan syu’ul adab yang bisa berakibat pada terkikisnya manfa’at dan barokah ilmu.
“Itu merupakan otoritas Kiai…” gumam Kang Umar saat harus tunduk terhadap kebijakan Kiai. Gumam yang sekaligus upayanya mencari jawab atas pertanyaannya sendiri. “Seorang guru bertindak memutuskan sesuatu lebih karena berdasar pada ketajaman isyaroh yang beliau peroleh dari kedekatannya dengan Gusti, yang tak jarang itu berada di luar wilayah kemampuan murid untuk menafsirkannya, kecuali orang-orang tertentu. Dan lebih aman bagi kita adalah mendahulukan khusnudzon kepada Kiai...” , lanjut Umar di hadapan para sejawatnya yang lebih junior.