18 Agu 2018

Kisah "Bung" Sang Nenek

"Kenapa panjenegan borong semua ‘bung’ itu, Mbah? padahal njenengan sendiri tidak membutuhkan semuanya?, tanyaku padanya ketika ia memborong sejumlah bung yang dipanggul seorang nenek renta sambil berjalan kaki, saat jalan-jalan di sebuah pagi setelah subuh.

"Tidak penting bagiku apakah aku membutuhkan bung itu atau tidak." Ia menjawab dengan datar. "Yang terpenting bagiku adalah aku telah melepaskan harapan nenek itu terhadap lakunya bung-bung itu dengan menjualnya ke pasar
yang ia tempuh dengan susah payah jalan kaki menempuh jarak yang tidak bisa dikatakan dekat. Masalah bung itu, kalau sampean mau ambillah…"

Aku terdiam, dan ia menyambung perkataannya, "Salah satu amal yang baik dalam kehidupan ini adalah dimana saat engkau berbuat kebaikan dan  orang yang menerima kebaikanmu tidak menyadari, bahwa engkau sedang berbuat kebaikan kepadanya."


NB: "Bung", bambu muda yang biasa dibuat bahan sayur lodeh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar